Gerakan
Literasi Sekolah
Om
swastyastu. Assalamualaikum
waramatullahi wabarakatuh.
Shalom.
Namo
budhhaya.
Salam
kebajikan.
Salam
bahagia.
Yang
terhormat, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Negara. Yang saya hormati, Dewan Guru
beserta Staf Tata Usaha SMP Negeri 1 Negara serta teman-teman yang saya cintai
dan saya banggakan. Pertama-tama, marilah kita panjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena telah diberikan kesehatan
sehingga kita dapat berkumpul dengan keadaan sehat walafiat.
Pada
kesempatan ini, saya ingin menyampaikan pidato mengenai Gerakan Literasi
Sekolah (GLS). Apa yang Anda pikirkan saat mendengar kata literasi? Apakah
literasi hanya tentang membaca? Tentu literasi lebih daripada itu. Gerakan
Literasi Sekolah (GLS) adalah salah satu program yang sangat penting diterapkan
dalam bidang pendidikan karena program tersebut mampu mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Banyak
sekali manfaat yang dapat diperoleh dari program Gerakan Literasi Sekolah
(GLS). Dari program ini, peserta didik dapat memperkaya pengetahuan kosa kata,
meningkatkan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia, menambah informasi dan
wawasan baru, meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun
kata-kata, mengasah
daya ingat melalui membaca, dan masing banyak lagi.
Berdasarkan
data
dari Programme for International Student Assessment (PISA), tingkat
literasi di Indonesia berada di peringkat ke-71 dari 77 negara di
dunia. Terdapat beberapa alasan mengapa peserta didik jarang melakukan
literasi. Salah satunya adalah karena faktor ekonomi. Tidak sedikit peserta
didik beralasan tidak
mempunyai dana untuk membeli bahan bacaan sehingga peserta didik jarang
melakukan literasi.
Seharusnya, ini jangan dijadikan sebagai alasan untuk
tidak melakukan literasi. Peserta didik yang memiliki keterbatasan dana untuk
membeli bahan bacaan dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana
untuk meminjam buku dan sebagai tempat untuk membaca. Maka dari itu, sudah
seharusnya pihak sekolah memfasilitasi peserta didik dengan fasilitas
perpustakaan yang nyaman dan bersih serta mengisi rak-rak buku di perpustakaan dengan
buku-buku terbaru agar peserta didik tertarik untuk membaca. Selain itu, peserta
didik juga dapat melaksanakan literasi berbasis digital.
Perlu kita sadari bersama bahwa budaya membaca atau
literasi begitu penting bagi masa depan generasi muda. Oleh karena itu, mari
kita bersama-sama mebiasakan kebiasaan membaca sejak dini agar dapat menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas dan berwawasan.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga apa
yang telah disampaikan dapat diimplementasikan bersama-sama guna mewujudkan
generasi muda yang aktif, kreatif, dan inovatif. Untuk itu saya tutup dengan
parama santih. Om santih, santih, santih, om. Assalamualaikum waramatullahi
wabarakatuh. Shalom. Namo Buddhaya. Salam kebajikan. Salam Bahagia.
Ni Luh Putu Bhakti Vrinda Dewi
Komentar
Posting Komentar